Empat Perantau Gila

DSC_4737kisah dimana aku bertemenu dengan
mereka orang-orang sejuta tujuan
tentang malam kami banyak menuntut hidup
ya. kami adalah perantau dari penjuru dunia,
miskin kasih sayang, bahkan tak tersentuh oleh rasa itu.
ada yang berbicara mengenai pendapat,
tapi belum mengerti bagaimana pendapat itu didapat,
ada yang hidupnya hanya memilih bersama kebisingan malam oleh angin
terluntang sebab suara perut yang selamanya menuntut maut
ada yang mendiami alam, namun tersenyum ketika diujung kelaminnya.
aku? apa yang harus aku pilih?
memilih menghabiskan waktu di surga, tapi aku takut untuk mati.

hidup jauh diantara yang paling jauh..
hidup dibisingan malam, diantara yang paling bising
sampai kisah kami tertulis diujung samudra.

*Yogyakarta, Kos Gambuh Ganjuran [kamar Rizki Banjar]
21 Februari 2015

This entry was posted in Syair Cak Hamid and tagged , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment